HiburanMalam di Kalimalang. Bar & Ber, Jl. Raya Kalimalang Kav. 23, Duren Sawit, Jakarta Timur, Telepon 021 86607737, Jam buka pukul 17.00 – 01.00 Wib. Inul Vizta Kalimalang, Jl. Inspeksi Saluran No. 1, Kalimalang, Jakarta Timur, Telepon 021 29361877, Jam buka pukul 11.00 – 02.00 Wib. BACA JUGA : Panduan Tips Pergi Liburan Ke Caringin.
Kalau kamu sedang merencanakan wisata ke Purwakarta bersama keluarga, jangan lupa untuk main ke sebuah waduk, namanya Jatiluhur. Waduk Jatiluhur atau Jatilluhur reservoir ini ini tidak hanya berfungsi sebagai PLTA saja nih, namun juga menjadi destinasi wisata alam terbaik yang ada di Purwakarta. Bahkan, Jatiluhur reservoir ini menjadi bendungan paling besar yang ada di Indonesia. Tidak heran sih jika bendungan Jatiluhur menawarkan pemandangan yang indah dan menjadi destinasi terpopuler di Purwakarta. Kalau kamu sudah di Purwakarta, maka jangan melewatkan wisata satu ini, ya! Sekilas Mengenai PLTA Waduk Jatiluhur Purwakarta Jatiluhur reservoir merupakan sebuah bendungan yang awal mulanya difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air atau biasa dikenal dengan PLTA. Hanya saja, dengan berjalannya waktu, Jatiluhur reservoir ini juga turut membendung air yang mengalir dari Sungai Citarum. Sampai kemudian bendungan Jatiluhur ini mulai dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk berbagai hal. Nah, PLTA Bendungan Jatiluhur ini sebenarnya dikelola langsung oleh perusahaan bernama Perum Jasa Tirta II. PLTA Bendungan Jatiluhur dikenal memiliki limpasan yang sangat besar di dunia. Jadi, tidak heran ya mengapa Jatiluhur reservoir bisa menjadi bendungan yang sangat besar di Indonesia bahkan dunia. Setidaknya, Bendungan Jatiluhur ini memiliki 6 turbin dan daya 187 MW. Daya yang ada di PLTA Bendungan Jatiluhur bahkan bisa memproduksi sampai juta kwh dan menyuplai tenaga listrik per tahunnya. Bukan hanya berfungsi sebagai tenaga listrik, bahkan PLTA Bendungan Jatiluhur bisa untuk irigasi. Ya, waduk satu ini bisa menyuplai air untuk kebutuhan irigasi ke sekitar hektar sawah. Jadi, sawah di kawasan bendungan Jatiluhur akan teririgasi air dalam jangka waktu dua kali tanam setiap tahun. Selain menjadi tenaga listrik dan irigasi, air yang sangat melimpah, waduk Jatiluhur dimanfaatkan untuk hal lain seperti Suplai air untuk budidaya perikananMengendalikan banjirBahan baku untuk air minumTempat wisata Daya Tarik Waduk Jatiluhur Purwakarta Menjadi bendungan terbesar di Indonesia, tidak heran jika Jatiluhur reservoir ini juga menjadi sebuah destinasi wisata recommended di Purwakarta. Ada banyak sekali daya tarik yang ditawarkan oleh bendungan Jatiluhur, diantaranya 1. Suasana dan Panorama yang Memikat Daya tarik utama yang bendungan Jatiluhur berikan adalah suasana yang begitu asri dipadukan dengan panorama alamnya. Ketika kamu sudah sampai di bendungan Jatiluhur, kamu akan menyaksikan panorama yang amat memikat. Waduk dan bendungan ini menawarkan suasana yang begitu damai dan menenangkan, dijamin kamupun akan merasa betah ketika di berlama lama di sini. Apalagi, kawasan bendungan Jatiluhur ini juga sudah mulai dikembangkan menjadi budidaya ikan. Otomatis, kalau kamu datang ke bendungan Jatiluhur, maka kamu akan dihadapkan dengan panorama indah, suasana yang menyenangkan dan bonus bisa memancing. Kamu tidak akan bosan berdiam diri sambil memancing di waduk ini karena suasana sekitarnya yang amat sejuk. 2. Bisa Melihat Pemandangan Gunung Cilembu Ketika kamu datang ke Bendungan Jatiluhur, maka kamu akan disajikan dengan sebuah pemandangan yang agung dan begitu menakjubkan, yaitu Gunung Cilembu. Jadi, Gunung Cilembu ini menjadi background pemandangan dari Bendungan Jatiluhur. Kamu bisa melihat betapa megahnya gunung dengan tinggi 729 mdpl ini dari Bendungan Jatiluhur. Nah, karena lokasi Bendungan Jatiluhur ini dekat dengan Gunung Cilembu, maka tidak heran ya jika suasana di waduk ini masih sangat asri. Kamu akan merasakan betapa sejuknya kawasan wisata Bendungan Jatiluhur ini. Udara yang kamu hirup benar-benar masih sejuk, bebas dari yang namanya polusi. 3. Ada Berbagai Macam Spot Foto Kalau kamu punya hobi fotografi, maka Bendungan Jatiluhur ini menyediakan banyak sekali aneka spot untuk berburu gambar. Kamu bisa mengambil gambar dengan berbagai angle mengingat wisata alam ini masih dikelilingi dengan pepohonan, gunung dan keindahan alam lainnya. Mencari spot foto yang instagenic tidak akan membuatmu sulit karena pemandangannya amat ciamik. Bahkan, pengelola Bendungan Jatiluhur juga sudah menyediakan beberapa spot foto untuk wisawatan seperti ayunan dari kayu dan beberapa miniatur lainnya. Kamu yang hobi mencari spot-spot foto, dijamin tidak akan menyesal deh sudah pergi ke Bendungan Jatiluhur ini. 4. Ada Wisata Jatiluhur Water World Dengan banyaknya air yang ada di Bendungan Jatiluhur, maka dibangunlah sebuah wisata Jatiluhur Water World. Wisata berkonsep waterbom ini sangat cocok sekali untuk kamu yang datang bersama keluarga dan ingin berenang, Jatiluhur Water World sendiri memiliki 4 tipe kolam renang, yaitu dewasa, anak-anak, olympic dan dangkal. Kalau kamu merasa bosan di Bendungan Jatiluhur, maka ajaklah keluarga untuk bermain di Jatiluhur Water World karena lokasinya masih menjadi satu dengan bendungan. Di Jatiluhur Water World ini ada berbagai fasilitas yang lengkap, lho! Ya, beberapa fasilitas yang Jatiluhur Water World sediakan adalah Ember air raksasaPapan seluncurBungee trampolinGazeboKantin 5. Ada Pasar Ikan Kamu suka sekali mencari ikan-ikan segar langsung dari pasar khusus ikan? Maka Waduk Jatiluhur ini bisa menjadi tempat yang sangat tepat, lho! Pasalnya, di sini kamu bisa puas belanja ikan di pasar ikan. Semua ikan yang dijual di pasar Bendungan Jatiluhur ini dijamin masih fresh. Kalau kamu suka sekali makan ikan namun tidak suka memancing, maka kamu masih bisa menikmati ikan-ikan segar di pasar ikan Bendungan Jatiluhur. Kualitas ikan yang disediakan pasar Bendungan Jatiluhur sangat bagus karena memang langsung ditangkap dari waduk. 6. Banyak Toko Souvenir Kalau kamu suka sedang mencari toko souvenir untuk berburu oleh-oleh, maka datang saja ke Bendungan Jatiluhur. Di sekitar bendungan ini, ada banyak sekali toko oleh oleh yang bisa dicari. Kamu bisa membelikan buah tangan apapun untuk kerabat, keluarga maupun teman yang tidak bisa datang langsung ke Bendungan Jatiluhur. Oh ya, di wisata Bendungan Jatiluhur ini, ada juga sebuah panggung terbuka yang sering digunakan untuk menghibur wisatawan. Biasanya, di panggung terbuka itu, ada juga acara-acara penting yang diselenggarakan. Kalau kamu penasaran sekali dengan keindahan Bendungan Jatiluhur ini, kamu bisa datang ke kawasan Jatiluhur, tepatnya di Jatimekar, Kabupaten Purwakarta. Waduk sekaligus Bendungan ini sangat terkenal di Purwakarta sehingga tidak sulit kok untuk menuju ke destinasi wisata ini. Kalau kamu datang dari pusat kota Purwakarta, maka perjalanan akan membutuhkan sekitar 30 menit sebab jaraknya memakan 11 kilometer. Namun, kalau kamu berangkatnya dari Jakarta, ambil rute jalan Tol Purbaleunyi dan keluarlah di gerbang Tol Jatiluhur. Setidaknya perjalanan akan membutuhkan waktu 2 jam. Jika kamu ingin datang ke bendungan Jatiluhur PLTA namun tidak punya kendaraan pribadi, maka kamu naik angkot 03 dengan warna merah kuning dari pusat kota Purwakarta. Selanjutnya, kamu bisa turun ke Pasar Bunder dan pindah angkot dengan kode 011 yang warnanya merah hitam. Angkot tersebut akan menuju langsung ke Bendungan Jatiluhur. Nah, untuk tiket masuk yang dibanderol jika ingin berkunjung ke waduk atau bendungan Jatiluhur ini adalah Rp. saja per orangnya. Harga tersebut hanya berlaku di hari Senin hingga Jumat saja. Kalau kamu datangnya saat hari libur atau weekend, maka harga tiket masuknya Rp. Adapun untuk jam bukanya sendiri bebas, yaitu 24 jam! Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Waduk Jatiluhur Purwakarta 1. Hunting Foto Seperti yang sudah disebutkan di awal, bahwa bendungan Jatiluhur ini memiliki banyak sekali spot foto, maka aktivitas yang bisa kamu lakukan ketika datang ke wisata ini adalah hunting foto sebanyak-banyaknya. Kamu bisa siapkan kamera dengan cadangan baterainya dan jangan lupa nih gunakan outfit terbaik untuk menghasilkan gambar bagus dan instagenic. Kurang lengkap datang ke waduk Jatiluhur jika tidak berburu foto. 2. Memancing Asyiknya dari Bendungan Jatiluhur adalah, wisatawan dibebaskan untuk memancing di kawasan wisata. Kalau kamu memang hobi memancing, maka kamu bisa bawa peralatan memancing lho dari rumah. Memancing di Bendungan Jatiluhur pasti akan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Kebanyakan wisatawan yang datang ke waduk dan sambil memancing akan menghabiskan waktu sampai senja. Tidak mendapatkan ikan di wadukpun tidak akan menjadi masalah karena suasana wisatanya sudah cukup membuat siapapun merasa damai dan tenang. 3. Berenang Meskipun wisatawan dilarang keras untuk berenang di Bendungan Jatiluhur, namun kamu tidak perlu sedih, lho! Kamu bisa berenang dan bermain air langsung di Jatiluhur Water World, destinasi wisata air yang masih menjadi satu kawasan dengan waduk. Kalau kamu mau bermain di Jatiluhur Water World, jangan lupa bawa baju ganti, ya! Dijamin kamu tidak bosan deh main di Jatiluhur Water World. 4. Outbound Ternyata, Waduk Jatiluhur ini juga menyediakan fasilitas outbound. Pengelola menyiapkan paket outbound untuk perusahaan atau instansi yang ingin mencoba seru-seruan di Bendungan Jatiluhur. Pastikan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, ya! 5. Berkemah Kalau kemah di camping ground mungkin sudah biasa, ya! Tapi bagaimana kalau kemahnya di waduk? Pasti suasananya akan sangat menyenangkan bukan? Pengelola wisata bahkan menyediakan fasilitas perkemahan sehingga siapapun yang ingin mencoba bermalam di Bendungan Jatiluhur, maka bisa sewa dari sini. 6. Berburu Kuliner Di sekitar Bendungan Jatiluhur ada berbagai restoran yang menyediakan banyak sekali aneka jenis makanan. Uniknya adalah, restoran tersebut mengapung dan bisa kamu kunjungi di tengah waduk. Ya, ada Restoran Apung yang bisa kamu kunjungi dengan naik perahu motor. Ada banyak sekali aneka menu enak yang bisa kamu dapatkan di Restoran Apung ini. Namun, untuk bisa ke Restoran Apung, maka kamu harus membayar biaya sewa perahu sekitar Rp dengan durasi tempuh 20 menitan. Fasilitas di Waduk Jatiluhur Purwakarta Menjadi wisata yang dibuka secara umum, tentu saja waduk ini sudah dibekali dengan berbagai fasilitas untuk memanjakan para pengunjungnya. Beberapa fasilitas yang bisa kamu nikmati ketika berkunjung ke Bendungan Jatiluhur adalah Area parkir luasSpot fotoGazeboToilet bersihMusholaLapangan olahragaPerahu wisataKanoJet skiPanggung terbukaRestoran Galeri Gambar Waduk Jatiluhur Purwakarta Review Wisata Waduk Jatiluhur Untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa saja yang ada di tempat wisata Waduk Jatiluhur ini simak video singkat dibawah ini agar kamu tercerahkan. Nah itu tadi ulasan lengkap mengenai wisata waduk jatiluhur Purwakarta. Lengkap sekali bukan fasilitas yang disediakan di Waduk Jatiluhur? Kamu yang sedang berada di Purwakarta, jangan lewatkan untuk datang dan berkunjung ke wisata satu ini, ya! Navigasi pos
StasiunPurwakarta. Setiap harinya, stasiun ini melayani perjalanan kereta lintas kota Purwakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Stasiun Purwakarta menyediakan fasilitas cukup lengkap, mulai dari layanan check-in dengan boarding pass, loket tiket online, musala, pusat kuliner, minimarket, dan gerai ATM.. Daripada bosan duduk Bandung - Purwakarta yang tenar dengan sate maranggi tersebut sebetulnya menyimpan banyak wisata menarik yang dapat dikunjungi. Terletak tidak terlalu jauh dari Kota Bandung, Purwakarta dapat menjadi salah satu alternatif bagi warga Bandung yang ingin berwisata di akhir menggunakan mobil, perjalanan ke Purwakarta melalui tol hanya memakan waktu sekitar satu jam setengah. Melakukan touring singkat dengan motor menuju Purwakarta pun tidak butuh waktu lama, cukup 2 jam perjalanan saja. Berikut daftar tempat wisata yang dapat Anda kunjungi ketika bermain ke Waduk JatiluhurHarga Tiket Masuk hari kerja dan akhir pekanAlamat Jatimekar, Kec. Jatiluhur, Kabupaten PurwakartaJam Operasional WIB Siapa yang tidak mengenal Waduk Jatiluhur? Salah satu ikon Purwakarta ini menjadi daya tarik utama karena beragam aktivitas yang dapat dilakukan disini. Berolahraga, bersantai, dan berfoto ria menjadi aktivitas yang paling sering dilakukan oleh pengunjung Waduk berkunjung ke Waduk Jatiluhur, dari Stasiun Purwakarta, gunakan angkutan kota angkot 04 tujuan Ciganea untuk turun di pertigaan sebelum pertigaan Ciganea. Setelah itu Anda perlu lanjut naik angkot 11 tujuan Waduk Parang GombongHarga Tiket Masuk GratisAlamat Desa Kutamanah, Kec. Sukasari, Kabupaten PurwakartaJam Operasional 24 jamMenjadi salah satu lokasi wisata yang menawarkan lahan kemah, Parang Gombong menawarkan berbagai keindahan alam seperti Waduk Parang Gombong, perbukitan, dan matahari terbit dan terbenam. Selain itu, Parang Gombong juga menyajikan wahana permainan untuk berkunjung ke Parang Gombong, dari pintu tol Ciganea, gunakan angkot jurusan Plered untuk transit di Pasar Plered. Kemudian, Anda dapat melanjutkan perjalanan menggunakan angkot jurusan Cilalawi untuk turun di Pasar Warung Panjang. Setelah itu, gunakan ojek ke Gunung Cikao ParkHarga Tiket Masuk Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten PurwakartaJam Operasional WIBLokasi wisata yang juga memiliki unsur edukasi ini tentu menarik untuk dikunjungi bersama keluarga. Di dalam Cikao Park, pengunjung dapat bermain di water park, taman satwa, taman lampion, dan rumah ilusi. Untuk masuk ke berbagai tempat tersebut, manajemen Cikao Park memberikan biaya tambahan sebesar hingga Taman BatuHarga Tiket Masuk Kampung Lembang, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Kabupaten PurwakartaJam Operasional WIBMata air pegunungan yang mengalir menuju pemandian air dingin menjadi pesona utama Taman Baru di Purwakarta. Tumpukan batu alami di sekitar kolam pemandian pun mempermanis penampilan pemandian menyuguhkan pemandian air dingin, Taman Batu juga menyediakan penginapan dalam dua tipe. Tipe pertama berupa saung dengan satu kamar, dipatok di harga per malam. Tipe kedua berupa rumah dengan dua kamar, dipatok dengan harga per Bukit PanenjoanHarga Tiket Masuk Kampung Cinangka, Desa Sindang Panon, PurwakartaJam Operasional WIBTidak dapat dimungkiri, keindahan spot foto alam di Bukit Panenjoan sangat memikat minat para pemburu foto. Pemandangan kebun teh yang sangat luas, pemandangan pegunungan, dan pepohonan hijau terlihat sangat indah dari Bukit Panenjoan. Beberapa gardu pandang pun dipasang oleh pengelola untuk memudahkan wisatawan berfoto wisata yang resmi dibuka pada 2016 ini juga menyediakan jembatan bambu berbentuk melingkar yang panjangnya mencapai ratusan meter. Pengunjung dapat menjelajahi jembatan bambu ini sembari melayangkan pandangan pada keindahan alam di sekitar Bukit Pasir Langlang PanyawanganHarga Tiket Masuk Desa Pasir Muncang, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten PurwakartaJam Operasional WIBKawasan hutan pinus yang dapat digunakan untuk aktivitas seperti berkemah, bersepeda, atau hiking ini bernama Pasir Langlang Panyawangan. Suguhan cantiknya hutan pinus menjadi daya tarik Pasir Langlang Panyawangan yang juga memiliki objek wisata Curug Pamoyanan Indah dan Goa Tebing BoyerHarga Tiket Masuk Kampung Talun, Desa Tajusindang, Kecamatan Sukatani, PurwakartaJam Operasional 24 jamSalah satu tempat wisata yang hits di Purwakarta, Tebing Boyer disebut sebagai tempat wisata yang anti mainstream. Pada 1957, Tebing Boyer sebetulnya merupakan lokasi penggilingan batu andesit yang merupakan bahan dasar pembangunan Waduk menikmati pemandangan Tebing Boyer, pengunjung perlu melalui trek yang cukup berat sepanjang 2 km. Setelah sampai, pengunjung akan disuguhi sisa-sisa bangunan yang telah runtuh di hadapan pemandangan Gunung LembuHarga Tiket Masuk Kampung Panunggal, Desa Panyindangan, Kecamatan SukataniJam Operasional 24 jamMenjadi tempat wisata yang direkomendasikan bagi pendaki pemula, Gunung Lembu dengan ketinggian 792 meter di atas permukaan laut mdpl ini menyuguhkan pemandangan Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, dan Gunung mendaki Gunung Lembu dibutuhkan waktu sekitar dua sampai empat jam. Pengunjung juga dapat mendirikan kemah untuk menginap di Gunung Lembu. Pengunjung yang menginap akan dikenakan tarif yang lebih tinggi, yaitu Bukit KatumbiriHarga Tiket Masuk Bukit Katumbiri, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta,Jam Operasional WIBObjek wisata yang masih tergolong baru ini menyajikan beragam titik foto yang menunjukkan perbukitan dan terasering. Katumbiri sendiri merupakan sebuah kata di bahasa Sunda yang berarti pelangi. Dalam kata lain, Bukit Katumbiri juga dapat diartikan sebagai bukit Hidden Valley HillsHarga Tiket Masuk dewasa dan anak berumur 2-8 tahunAlamat Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, PurwakartaJam Operasional WIBTempat wisata lain yang hits di Purwakarta adalah Hidden Valley Hills. Tujuh pilar atau tugu yang memiliki ceritanya masing-masing menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Ketika mengunjungi wisata ini, pengunjung tidak hanya disuguhkan pesona alam yang sangat indah, tetapi juga berbagai sejarah yang tertulis di tugu tersebut, seperti kisah Prabu ketujuh tugu tersebut, Hidden Valley Hills juga menyediakan kolam renang yang menjadi spot menarik untuk menyaksikan matahari terbenam. Terdapat biaya tambahan untuk berenang, yaitu untuk orang dewasa dan untuk anak berumur 2 sampai 8 tahun. Simak Video "Penampakan Banjir Bandang Terjang Tempat Wisata di Purwakarta" [GambasVideo 20detik]
Pesonaalam yang asri memang tak pernah lelah untuk memanjakan para traveler. Jika membahas pesona alam, tentu yang sering berseliweran adalah pantai atau gunung. Tapi tahukah kamu bahwa ernyata
Penulis tiba di stasiun Purwakarta pukul WIB, setelah perjalanan 1,5 jam dengan kereta lokal Walahar ekspres dari Cikarang baca selengkapnya di Solo Traveling ke Purwakarta dengan Kereta Lokal. Penulis bergegas keluar dari stasiun dan celingukan mencari angkot nomor 03 berwarna merah tujuan Terminal Ciganea. Setelah ketemu penulis pun masuk dan memastikan lagi ke pak sopirnya. Berjalan sendirian atau solo traveling ini harus sering bertanya agar tidak salah naik, meski penulis sudah sempat mencari info mengenai angkot ke waduk Jatiluhur."Pak, ini betul kan angkot ke Terminal Ciganea?" Tanya penulis"Betul dek, kamu mau lanjut naik bus ke Bandung ya?" jawab pak sopir."nggak pak, saya mau main ke waduk jatiluhur""oh gitu... kalau ke Jatiluhur nanti saya turunin ke simpangannya saja, nanti kamu lanjut naik angkot nomor 11" "Baik pak"Setelah turun dari angkot nomor 03 dan membayar ongkos Rp penulis melihat angkot nomor 11 berwarna merah yang sedang ngetem di pinggir jalan. Namun karena perut belum diisi, penulis mencari tempat sarapan terlebih dahulu dan ketemu warung nasi kuning. Lokasi nyarap menghadap ke jalan raya jadi keliatan kendaraan yang lalu-lalang. Angkot nomor 11 pun sudah dua kali lewat ketika penulis sarapan. Lucunya adalah ketika selesai dan sudah siap untuk berangkat malah lama nunggu angkotnya lewat D ada kali 10 menitan nunggu. "Dek, mau diturunin dimana?" tanya pak sopir."Di pinggir waduknya aja pak" Bapaknya terlihat mengerenyitkan dahi yang kelak nantinya penulis tau maksudnya. Penulis pun minta diturunkan ketika melihat tulisan mural "Jatiluhur" seberang waterpark. Penulis membayar ongkos sebesar Rp Wah salah tempat turun nih dalam hati, karena lokasinya sepi dan view nya bukan seperti yang penulis harapkan. Penulis melihat tiga orang sebaya yang sedang duduk-duduk, lalu bertanya sambil memperlihatkan foto dari internet. "Bang, kalau mau ke tempat yang di foto ini gimana ya?" tanya penulis. "Wah kalau ini di Pelabuhan Biru bang" kata abangnya. "kalau jalan kaki berapa lama bang?"tanya penulis. "Masih agak jauh bang, saya antar pakai motor aja deh".Syukurlah ketemu orang baik, abangnya jelasin angkot yang nomor 11 itu melewati pelabuhan biru juga dan rute terakhirnya di Dermaga Servis. Harusnya penulis ngasih lihat foto yang ingin didatangi ke pak supir angkot tadi agar tidak salah tempat turun wkwk. Tibalah Penulis di Pelabuhan Biru, senyum mengembang ketika melihat pemandangan perbukitan menghijau. "Gak usah bang, jangan !. saya ikhlas kok" Abang yang nganter menolak pemberian uang Penulis sebagai bentuk terima kasih karena telah di antar. Hari Sabtu orang yang datang di Pelabuhan Biru Jatiluhur nampak sepi, hanya ada pedagang yang berjualan. Entah kenapa tempat ini dinamai Pelabuhan Biru D terdapat bebatuan besar yang tersebar di pinggir waduk dan ada lapangan rumput yang luas. Sayangnya banyak enceng gondok yang tersebar dan menutupi permukaan air waduk. Saat ke sana ada alat berat yang sedang membersihkan enceng gondoknya, karena memang tanaman ini tergolong hama. Tempat ini sepertinya sering dijadikan lokasi camping, terlihat dari bekas arang dan kayu bakar di sekitar bebatuan. Sayangnya masih ada jejak vandalisme dengan coretan tidak senonoh di sebuah batu besar. Puas mengambil beberapa foto, penulis berjalan kaki menuju Dermaga Serpis yang jaraknya sekitar satu kilo dari Pelabuhan Biru. Sebetulnya saat jalan kaki ada angkot yang lewat tapi nanggung juga karena jaraknya sudah dekat. Setibanya di gapura dermaga serpis, penulis melihat angkot nomor 11 yang sedang ngetem jadi tidak perlu khawatir kalau mau kembali ke kota. Penulis memasuki kawasan dermaga dan terdapat kantor pos pengawasan Dinas Perhubungan. Di plang nama kantornya yang tertulis "Servis" bukan "Serpis" seperti yang tertulis di gapura. Entah mana tulisan yang benar. Ada tempat parkir kendaraan yang luas dan penulis kaget ada banyak mobil berplat Jakarta dan Bandung yang sedang terparkir di sini. Berjalan jauh lagi ke ujung dermaga penulis melihat banyak perahu warga yang sedang bersandar, satu-dua lalu lalang mengantar penumpang yang ingin ke kerambah. Gunung BongkokPenulis bergerak ke arah gundukan bukit kecil karena dari posisi ini nampak jelas aktivitas di area waduk. Waduk Jatiluhur merupakan spot mancing favorit, mobil yang tadi terparkir pemiliknya sedang mancing di waduk. Kebanyakan mereka menyewa perahu untuk memancing, bermalam di sana dan baru kembali keesokan harinya. "Teteh mau nyeberang ke mana teh, berapa teh ongkosnya?" penulis bertanya ke seorang perempuan yang membawa kardus berisikan barang-barang warung seperti aqua dan indomie. "15 ribu aa', mau ke kerambah. Mau ikut gak? di sana pemandangannya bagus" jawab teteh."Gak dulu teh, saya mau lihat sekitaran sini aja" jawab khawatir ketinggalan kereta kalau ikut. Lagian masih mau nyobain sate maranggi di dekat alun-alun Purwakarta. Oh ya sekilas mengenai Waduk Jatiluhur, waduk terbesar di Indonesia ini dibangun pada era Presiden Soekarno tahun 1957. Berapa luas waduk Jatiluhur? kurang lebih 83 kilometer persegi. Kalau kalian mau lihat view waduk ini dari atas, cobalah mendaki Gunung Lembu atau Gunung Bongkok. Suasana sunrise dan sunset di Waduk Jatiluhur juga mengagumkan tapi harus menginap sih tidak bisa "balik hari".Pukul 12 Siang, matahari tepat berada di atas kepala. Penulis beranjak keluar dari dermaga, menuju angkot nomor 11 yang sedang ngetem. "Mau balik ke kota ya aa'?. saya ngabisin rokok sebatang dulu ya" ujar pak sopir. Dengan cara yang sama, penulis kembali naik angkot nomor 11 menuju simpangan terminal Ciganea dan lanjut naik angkot nomor 03. Bedanya penulis tidak turun di stasiun purwakarta melainkan turun di Taman Air Mancur Sri Baduga. Di tempat ini dulunya terdapat pertunjukan air mancur menari pada malam minggu. Namun tidak pernah diadakan lagi semenjak pandemi, pagarnya pun ditutup dan dijaga oleh petugas. Penulis meminta izin sebentar untuk masuk dan syukurlah diperbolehkan untuk memfoto patung Prabu Kian Santang. Setelah itu Penulis berjalan kaki menuju warung sate maranggi Maskar Ajib yang terletak di dekat alun-alun. Menjajal rasa sate maranggi adalah menu wajib jika datang ke Purwakarta . Perut kenyang, timbullah rasa malas berjalan kaki jadinya berangkat stasiun menggunakan gojek. Suasana stasiun lebih ramai dibanding tadi pagi, sebab ada dua kereta yang jadwalnya berdekatan yaitu KA Walahar ekspres menuju Cikarang dan KA Cibatuan menuju Bandung. Tempat duduk lebih banyak terisi ketika pulang ke Cikarang, sebelah penulis seorang mahasiswa sebuah universitas di Bandung. "Naik kereta lokal lebih murah bang, 12 ribu udah nyampe Bandung" tiba di Cikarang sekitar pukul tujuh malam dan melanjutkan perjalanan dengan KRL menuju stasiun Jatinegara. Perjalanan yang seru, short escape satu hari PP Jakarta-Purwakarta. Selamat mencoba Pengeluaran backpackeran ke Waduk Jatiluhur KRL Jatinegara - Cikarang = Rp PPKereta Walahar Ekspress Cikarang - Purwakarta = Rp PPAngkot 03 dari stasiun purwakarta ke terminal ciganea = Rp PPAngkot 011 dari terminal ciganea ke waduk jatiluhur = Rp PPSate Maranggi = Rp ke stasiun = Rp WadukJatiluhur terletak di Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lokasi ini sangat mudah dicari dan aksesnya pun tidak sulit, karena Bendungan Jatiluhur menjadi salah satu wisata populer di kawasan tersebut. Bila berangkat dari pusat Purwakarta, Anda dapat berkendara selama kurang lebih 30 menit untuk mencapai lokasi. Setelah gue melakukan perjalanan ke kebun teh bogor bisa baca postingannya disini gue pun berencana buat ketempat lain, dan maunya sih di luar jabodetabek. Gue coba googling buat nemui kota-kota yang dekat dari Jabodetabek buat one-day trip. Gue nemu 2 kota, Sukabumi dan Purwakarta. Setelah gue bandingkan ongkos buat kedua kota itu akhirnya gue milih purwakarta jadi destinasiku dan aku tertarik dengan waduk Jatiluhur. Waduk terbesar di Indonesia. Selama ini gue cuma tau waduk itu dari buku pelajaran sekolah, sekarang saatnya gue ngeliat gimana waduk itu aslinya. Gue berangkat dari stasiun pondok ranji sekitar jam 7 kurang. Sampe di Manggarai gue nunggu krl ke Cikarang. Karena kelamaan gue naik aja krl ke Bekasi.. sampe di Bekasi gue nunggu kereta ke Cikarang. Akhirnya keretanya dating juga, gitu sampe cikarang gue langsung nyari dimana loket buat mesan tiket kereta ke purwakarta. Ternyata tempatnya dibawah.. gue pesan deh tiketnya, harganya murah Cuma 6000. Kereta yang harusnya datang jam 11 telat dan akhirnya tiba sekitar pukul Gue pun naik kereta dan ga nyangka dalemnya rame banget. Gue kira bakalan sepi. Jadilah akhirnya gue berdiri di koridor di antara bangku2. Perjalanan dari stasiun cikarang sampe stasiun Purwakarta makan waktu hampir lebih 1 setengah jam. Stasiun Purwakarta Dan tibalah gue di stasiun Purwakarta. Di stasiun ini banyak sekali gerbong-gerbong kereta yang udah ga kepake dan diletakkan disini. Semacam kuburan kereta. Sayangnya ga diperbolehkan buat mendekati gerbong itu. Gue pun menyempatkan buat mengambil foto ā€œkuburanā€ tersebut dari peron tempat gue turun. Ada juga patung di depan stasiun Purwakarta, biasanya dijadiin spot foto sama penumpang-penumpang yang berada di stasiun. "Kuburan" Kereta Setelah sampe di stasiun Purwakarta gue lanjut naik angkot 03 ke terminal Ciganea. Gue Tanya ke supirnya angkot untuk ke waduk Jatiluhur dan akhirnya supir menurunkan gue di pertigaan sebelum terminal ciganea dan naik angkot nomor 11. Angkotnya sepi, Cuma gue penumpangnya. Kalo naik angkot ke Waduk Jatiluhur kita bakal diantar sampe masuk gerbang dan harga masuknya gratis kita Cuma bayar angkotnya aja. Sampe di sana supir nanya ke gue mau turun dimana dan gue bingung jawabnya wkwk karena baru pertama kali kesini.. gue bilang ke danaunya aja sama masnya. Akhirnya gue diturunkan tepat di pinggir waduknya dan gue nanya berapa ongkosnya ke supirnya. ’15 ribu aja mas, tapi kalau bisa 20 ribu lah, kan udah dianterin sampe sini’.. mendengar ini gue langsung meringis mahal banget ongkosnya.. kebetulan gue juga gapunya 5 ribuan jadi gue kasih aja 20 ribu sama supirnya. Setelah itu gue turun deh buat lebih dekat ke danaunya karena danaunya agak jauh ke bawah. Waduk Jatiluhur Pinggiran danau Jadi sebenernya waduk ini dinamakan waduk Ir. H. Juanda untuk mengenang jasanya dalam memperjuangkan pembiayaan pembangunan Waduk Jatiluhur. Pembangunan waduk ini dilakukan dengan membendung Sungai Citarum dengan luas daerah aliran sungai seluas km2. Bendungan ini dibangun sejak era Presiden RI pertama Ir Soekarno mulai tahun 1957 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967. Dana yang dikeluarkan buat pembangunan waduk ini US$ 230 juta. Gede juga yah. Banyak batu besar di sekitar danau ini Waduk Jatiluhur ini cukup ramai dikunjungi ketika weekend. Gue juga berpapasan dengan rombongan anak sekolah yang lagi rekreasi di waduk ini. Di dalam waduk ini juga banyak terdapat rumah makan, dan makanan yang terkenal yaitu sate maranggi, berhubung waktu gue juga ga banyak gue ga sempat buat mencicipi sate khas Purwakarta ini. Mobil siapa ini? Sebaiknya juga jangan terlalu dekat dengan pinggir danau, karena tanahnya yang ga padat. gue sempat nyoba buat ke pinggir danau buat ngambil foto, dan apesnya kaki gue masuk kedalam lumpur! Kaki gue gabisa di angkat, mana bapak bapak yang ada di perahu pada ngeliatin doang kagak mau nolongin. Hadeh. Alhasil dengan usaha sekuat tenaga kaki gue berhasil dikeluarin dari lumpur. Dari ujung kaki sampe lutut semuanya berlumpur. Bapak-bapak yang ngeliatin tadi menyarankan gue buat bersihin kaki di pinggiran waduk, dan gue pun bersihin kaki di pinggir waduk itu. Kapal di pinggiran waduk. Di sekitar sini juga gue terjebak lumpur Setelah puas melihat waduk jatiluhur akhirnya pun gue putuskan buat pulang balik ke kosan. Gue naik angkot 11 lagi kebetulan lewat, kali ini penumpangnya lumayan banyak. Karena jadwal terakhir kereta ke cikarang jam 3 tadi jadi gue memutuskan buat pulang naik bus sampe ke Bekasi. Jadi gue turun di terminal Ciganea. Akhirnya gue sampe terminal Ciganea dan bayar ongkos. Dan ongkosnya berapa ?? Cuma 8 ribu guys.. rugi banyak gue pas mau pergi tadi. Setelah kesal karena hal yang tadi akhirnya gue nunggu Bus yang berangkat ke Bekasi. Dan bus pun datang, gue naik Bus Primajasa jurusan Bandung Bekasi via Purwakarta. Busnya ekonomi jadi ga pake ac. Tapi dalemnya bagus kok. Ongkos ke Bekasi Cuma 12 ribu, ini termasuk murah sih. Gue pun sampe di terminal Bekasi. Setelah nanya sana sini gue pun naik angkot warna biru dan turun di stasiun bekasi dan pulang ke pondok ranji naik krl. Pukul akhirnya sampe di kosan juga. Jadi biaya yang gue keluarkan untuk ke waduk Jatiluhur Krl pp Pondok Ranji-Cikarang = 14000 Kereta Walahar Express = 6000 Angkot dari stasiun purwakarta ke terminal Ciganea = 5000 Angkot dari Ciganea ke Waduk Jatiluhur = 20000 Angkot dari Waduk Jatiluhur ke Terminal Ciganea = 8000 Bus Purwakarta – Bekasi = 12000 Angkot ke Stasiun Bekasi = 5000
MengunjungiPurwakarta belum lengkap rasanya kalau belum ke Waduk Jatiluhur. Waduk seluas 8.300 ha ini terletak ±9 km dari kota Purwakarta, tempat ini menawarkan sarana rekreasi dan olahraga air yang lengkap dan menarik seperti, dayung, selancar angin, ski air, power boating, perahu layar, dan kapal pesiar.
Informasi sekilas tentang bendungan atau waduk Jatiluhur adalah sebenarnya waduk ini bernama waduk Ir. H. Juanda yang punya luas sekitar 8,3 ha. Jadi gak heran kalo bendungan ini diklaim sebagai bendungan atau waduk terbesar di Indonesia. Pengerjaannya pun memakan waktu kurang lebih 10 tahun sejak 1957 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tahun sebagai pembangkit listrik tenaga air, waduk yang terletak 9 km dari pusat kabupaten Purwakarta ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah Karawang, budidaya perikanan, penyedia air untuk sarana irigasi, dan untuk sarana olahraga air dan kamu berminat untuk liburan ke sini? Berikut adalah rute dan tips liburan ke Waduk Gunakan KA Tanjung Priok - PurwakartaRegina Amalia/IDNTimesUntuk sampai ke sini dari Jakarta, kamu bisa naik kereta. Pilihlah KA Walahar Ekspres Tanjung Priok - Purwakarta yang merupakan KA lokal. Untuk harga tiketnya Pilihlah tempat duduk yang nyamanUnsplash/CharlotteKarena ini merupakan kereta api lokal, jadi kamu harus pandai-pandai memilih tempat duduk. Kereta ini akan banyak melakukan pemberhentian di berbagai stasiun. Bahkan jika di jam-jam pulang kantor, kereta akan penuh dan ada yang berdiri atau tidak mendapatkan tempat duduk. Jadi, pilihlah tempat duduk yang nyaman Kemudian, naiklah angkot tujuan Dari stasiun Purwakarta kamu harus naik angkot 04 tujuan Ciganea. Setelah naik, jangan lupa untuk berhenti di pertigaan sebelum pertigaan Ciganea. Ongkos angkot ini dikenakan Baca Juga Ini 3 Fakta Unik tentang Simping, Penganan Khas Purwakarta 4. Lanjutkan perjalanan dengan angkot JatiluhurRegina Amalia/IDNTimesSesampai di pertigaan sebelum terminal, kamu harus menyambung angkot no. 11 menuju Waduk Jatiluhur. Di perjalanan ini kamu akan menemukan banyaknya tikungan dan tanjakan, namun tidak usah khawatir karena angkot-angkot ini sudah terbiasa melintasi jalur kawasan Waduk Jatiluhur kamu tidak akan dikenakan biaya sama sekali jika datang bersama angkot. Kamu bisa turun tepat di lokasi Waduk. Tarif angkot - per orang. Jika berkenan, berilah tip kepada sopir Pilihlah spot yang Memasuki kawasan wisata waduk jatiluhur, kamu akan disuguhi dengan pemandangan yang indah. Pepohonan yang hijau dan hamparan rerumputan langsung menyambutmu. Sepoi-sepoi angin juga membuat betah berlama-lama di pinggir waduk terdapat banyak perahu yang dapat kamu sewa jika ingin mengelilingi Kuliner di sekitar Tepat berseberangan dengan waduk, ada banyak sekali warung-warung yang menjajakan makanannya. Karena Purwakarta memiliki kuliner khas sate maranggi, tidak ada salahnya jika kamu mencicipinya di sini. Rata-rata harga makanan di sini sekitar per itu dia tips wisata murah ke waduk Jatiluhur yang terletak di Purwakarta. Apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke sini? Baca Juga 10 Wisata Waduk Terindah di Indonesia yang Keren Abis, ke Sini Yuk! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. liburanberkunjung ke waduk jatiluhur purwakarta jangan lupa bawa alat pancing gaes,.#WADUKJATILUHUR #PURWAKARTA #WISATAWADUKJATILUHUR
Lokasi Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Map Klik Disini HTM Weekdays Weekend Buka Tutup – WIB Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terasa masih belum lengkap sebelum singgah ke Waduk Jatiluhur. Ungkapan tersebut muncul bukan hanya karena Waduk Jatiluhur merupakan bendungan terbesar di Indonesia, tapi juga karena kawasan di sekitar bendungan ini menyajikan panorama alam yang luar biasa indah. Selain itu, pengunjung juga bakal dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas untuk melengkapi aktifitas berwisata, karena kawasan di sekitar bendungan memang difungsikan sebagai objek pariwisata, sama seperti bendungan-bendungan raksasa lainnya yang ada di Indonesia. Seperti Waduk Karangkates, Waduk Kedung Ombo, Waduk Gajah Mungkur, Waduk Batu Tegi serta yang lain. foto by Sejarah Singkat ā¤ļøMitos Kisah Misteriā¤ļøRute Menuju Lokasiā¤ļøPesona Waduk ā¤ļøHarga Tiket Masuk ā¤ļøFasilitasā¤ļø Sejarah Singkat ā¤ļø Proses pembangunan Waduk Jatiluhur dimulai sejak tahun 1957 dengan ditangani oleh perusahaan kontraktor asal Perancis, ā€œCompagnie Francaise D’entrepriseā€. Waduk ini dibangun untuk membendung Sungai Citarum yang memiliki daerah aliran sungai seluas km2. Peletakan batu pertama dari proyek yang memakan anggaran sebesar US$ 230 juta tersebut dilakukan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Sedang peresmiannya dilaksanakan pada 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto. Bendungan ini sebenarnya memiliki nama ā€œWaduk Juandaā€. Nama tersebut diberikan guna mengenang jasa dari Perdana Menteri RI terakhir, karena beliaulah yang memperjuangkan terealisasinya proyek pembangunan bendungan terbesar di Indonesia tersebut. Untuk membangun Waduk Jatiluhur, sebanyak 14 desa ditenggelamkan, dan penduduk sejumlah orang dipindahkan ke daerah-daerah yang ada di sekitar bendungan serta ke Kabupaten Karawang. foto by Waduk ini memiliki multifungsi, dengan fungsi utama sebagai pembangkit tenaga listrik yang mampu menghasilkan listrik rata-rata juta kwh pertahun yang pengelolaannya dilakukan Perum Jasa Tirta II. Fungsi lain dari Waduk Jatiluhur adalah sebagai penyedia air irigasi untuk mengairi sawah seluas ha, sebagai tempat budidaya ikan air tawar, sebagai penyedia air baku industri dan PDAM dan sebagai pengendali banjir. Dengan beragam fungsi yang ada tersebut, membuat TMA Tinggi Muka Air yang ada di bendungan ini senantiasa diperhatikan, guna menghindari eutrofikasi yang dapat mengganggu sistem irigasi air baku yang disuplai dari waduk. Salah satu metode pengendalian yang dilakukan adalah dengan menjaga ekosistem serta pengoperasian Hollow Jet Valve HJV, sehingga sistem irigasi bendungan dapat beroperasi sebagaimana yang direncanakan. Mitos Kisah Misteriā¤ļø Sama halnya dengan danau-danau alami dan danau-danau buatan lainnya yang ada di Indonesia, sejumlah cerita misteri ikut mewarnai keberadaan Waduk Jatiluhur. Kisah tentang hantu-hantu dan penampakan makhluk tak kasat mata tersebut menjadi semakin dipercaya oleh warga sekitar, karena pada kenyataannya setiap tahun selalu saja ada orang-orang yang tewas tenggelam di kawasan bendungan. foto by Salah satu cerita misteri yang bersumber dari penuturan penduduk sekitar dan sampai kini masih kerap diceritakan adalah kisah tentang Mbah Jawer. Konon dulu ada bayi yang dihanyutkan di aliran Sungai Citarum oleh orangtuanya, karena malu dengan keberadaan bayi tersebut yang pada dahinya terdapat pial atau jengger atau dalam bahasa Sunda Jawer. Bayi yang hanyut di aliran sungai tersebut kemudian diselamatkan oleh bangsa jin dan menjadi bagian dari alam ghaib. Karena marah pada orangtua yang telah mencampakkannya, bayi yang sudah menjadi kakek-kakek itu kemudian melampiaskan dendamnya kepada penduduk dari desa tempat orang tuanya berasal. Bayi yang kemudian dikenal dengan sebutan Mbah Jawer itu kerap menengelamkan penduduk sekitar yang melanggar pantangan. Sehingga pada awal-awal dibangunnya Waduk Jatiluhur banyak warga sekitar yang lebih memilih jalur transportasi darat untuk bepergian ke tempat lain daripada menyeberangi Sungai Citarum. Itu sebabnya masyarakat di sekitar Jatiluhur masih banyak yang berpendapat bahwa Sungai Citarum dan Bendungan Jatiluhur merupakan kawasan yang angker. foto by Kisah misteri lainnya yang ada di bendungan ini adalah tentang adanya Alligator Fish atau ikan dengan kepala menyerupai aligator sebesar perahu. Keberadaan ikan ini konon karena adanya jaring apung tempat penangkaran Alligator Fish milik petani ikan yang jebol. Ikan-ikan yang selanjutnya memasuki kawasan perairan Waduk Jatiluhur tersebut tumbuh dan berkembang biak, bahkan dengan ukuran yang sangat besar. Bukti dari keberadaan ikan dengan wajah menyeramkan ini adalah seringnya jaring apung milik petani ikan yang jebol. Selain itu, beberapa ikan ini juga beberapa kali tersangkut jaring nelayan yang mencari ikan di kawasan waduk. Alligator Fish yang tertangkap nelayan itu ada yang berbobot 5 kg, 8 kg hingga 15 kg. Terlepas dari sejumlah kisah misteri yang menyelimuti Waduk Jatiluhur, keindahan alam yang membalut bendungan ini merupakan anugerah Tuhan yang patut untuk dinikmati. Rute Menuju Lokasiā¤ļø foto by Dengan alamat di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Waduk Jatiluhur berjarak sekitar 9 km dari pusat kota Purwakarta, dimana lokasinya ada di atas ketinggian bukit dengan akses jalan berkelak-kelok sehingga harus hati-hati dan waspada. Namun demikian, kondisi jalan bisa dibilang sempurna serta dapat dilewati oleh kendaraan jenis apa saja termasuk bus. Bagi wisatawan yang menggunakan angkutan umum, dapat menggunakan bus antar kota yang melewati jalur Purwakarta – Bandung dan berhenti tepat di depan jalan yang menuju pintu masuk Waduk Jatiluhur. Jika dari pusat Kota Purwakarta dapat naik angkot 03 berwarna merah kuning dan turun di Pasar Bunder. Selanjutnya pindah angkot 011 berwarna merah hitam yang akan membawa penumpang langsung menuju ke kawasan bendungan. Wisatawan yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, jika datang dari luar kota bisa melewati Tol Cikampek dan keluar di Pintu Tol Jatiluhur. Selanjutnya belokkan kendaraan ke kiri dan sekitar 300 meter dari pintu tol akan Anda temukan sebuah pertigaan yang bagian tengahnya dihiasi patung Semar. Beloklah ke kiri, ke arah jalan yang menanjak sebelum akhirnya bertemu dengan Pertigaan Pasar Bunder. Di pertigaan tersebut, ambil jalan yang ke arah kanan dan terus saja berjalan lurus hingga melewati Jembatan Tol Cipularang. Begitu bertemu dengan pertigaan lagi, pilih jalan yang lurus dan menanjak. Sekitar 6 km di depan, Anda akan tiba di lokasi yang dituju. Pesona Waduk ā¤ļø foto by Indahnya danau buatan berpagar pepohonan dengan latar belakang bebukitan dan Gunung ā€œTiga Menaraā€, menjadi suguhan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Waduk Jatiluhur. Begitu mempesonanya pemandangan yang ada di tempat ini, membuat siapapun akan betah berlama-lama. Keindahan tersebut akan tampak lebih sempurna, jika dilihat dari tengah bendungan sambil mancing ikan dengan menggunakan kapal atau perahu yang dapat disewa dari para nelayan. Aktifitas memancing ini banyak dilakukan oleh wisatawan serta komunitas mancing yang datang berkunjung ke sini, karena di kawasan perairan bendungan memang menjadi habitat dari berbagai jenis ikan. Di tengah bendungan juga terdapat rumah makan apung dengan sajian utama ikan bakar. Bersantap di atas air dengan view indahnya panorama alam, tentu akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. foto by Pengunjung yang datang ke kawasan bendungan, juga dapat melihat aktifitas budidaya ikan dengan menggunakan keramba. Terdapat beberapa jenis ikan yang dibudidayakan di dalam keramba tersebut, seperti ikan mas, sepat, nila dan mujair. Namun yang paling mengundang perhatian adalah ikan patin, karena agresif dan seringkali melompat-lompat. Sejumlah fasilitas olah raga dan permainan juga telah disiapkan bagi para wisatawan, seperti kano, selancar angin, ski air, speed boat, serta yang lain. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut tentunya tidak gratis dan dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis fasilitas yang ingin digunakan. Puas bermain di kawasan perairan bendungan, pengunjung dapat melanjutkan aktifitas berwisata lainnya yang ada di tempat ini, seperti bersantai di Grama Tirta, berbelanja ikan di tempat pengumpulan ikan yang disebut Servis, naik kereta gantung yang melintas di atas kawasan perairan atau menuju ke waterboom. foto by Jika waterboom yang dijadikan pilihan, pengunjung akan menjumpai 4 buah kolam yang terdiri dari kolam dangkal, kolam anak, kolam dewasa dan kolam renang olimpyc. Jika dibandingkan dengan Snowbay Watertainment yang ada di TMII, Atlantic Water Adventure yang ada di Ancol atau Circus Waterpark yang ada di Bali, Waterboom yang ada di jatiluhur ini memang tidak ada apa-apanya. Namun ada kenikmatan tersendiri saat berenang di jernihnya air kolam Waterboom Jatiluhur, yaitu berenang sambil menikmati keindahan alam. Harga Tiket Masuk ā¤ļø Untuk dapat memasuki objek wisata Waduk Jatiluhur, pengunjung dikenakan harga tiket masuk sebesar pada hari Senin – Jumat dan pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. HTM tersebut belum termasuk ongkos parkir sebesar untuk motor dan untuk mobil. Harga tiket tersebut hanya berlaku untuk memasuki kawasan wisata dan belum termasuk tarif masuk lokasi waterboom yang harga tiketnya sebesar untuk weekdays dan untuk weekend. Fasilitasā¤ļø Jika ingin memanfaatkan sejumlah fasilitas di tempat wisata, pengunjung masih harus membayar lagi dengan nilai yang bervariasi, tergantung dari fasilitas yang ingin digunakan. Untuk sewa kapal misalnya seharga jetski begitu juga dengan fasilitas yang lain. Karena pengelolaan tempat wisata ini sudah dilakukan dengan profesional, masalah fasilitas tidak perlu diragukan. Semua fasilitas sebagaimana layaknya sebuah tempat wisata dapat ditemui di tempat ini, seperti information center, kamar mandi dan toilet, mushollah, playground, outbond area, camping ground, bilyard, lapangan tenis, serta fasilitas yang lain. foto by Bagi yang ingin bersantap sambil menikmati pesona Waduk Jatiluhur, dapat menuju Area Resto yang merupakan tempat berkumpulnya restoran dan rumah makan dengan menu utama ikan bakar. Namun, terdapat juga menu yang lain, seperti bakso, soto, nasi uduk, ayam goreng, ayam bakar, dan sebagainya. Jika ingin menikmati suasana santai sambil minum kopi serta minuman lainnya, dapat menuju ke kawasan resort yang diberi nama ā€œGrama Tirtaā€. Sedang untuk yang ingin menghabiskan malam di sekitar kawasan bendungan, tersedia sejumlah penginapan yang dapat dipilih, mulai dari hotel, bungalow sampai dengan villa. Di sini juga terdapat hotel bintang tiga yang bernama ā€œGraha Vidyaā€. sebagaimana hotel pada umumnya, Hotel Graha Vidya memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari longe, tempat karaoke, restoran sampai dengan ballroom untuk acara meeting, gathering serta acara-acara yang lain. Aktif menulis sejak tahun 1990 sampai Sekarang. Naskah pernah dimuat di berbagai media nasional. Sebanyak 13 judul buku untuk anak-anak telah diterbitkan di beberapa penerbit, seperti Grasindo, Gema Insani Press, SIC, dll. Web
7ti8ZjS. 492 252 417 474 162 252 307 308 230

angkot dari stasiun purwakarta ke waduk jatiluhur